16 Oct 2009

Hitam & Pahit

Coba deh lo minum kopi.
Di gelas, tapi kopi-nya 5 sendok.
Just coffee, without any creamer or sugar.
Is that feel bitter ? absolutely, yes.

Sekarang coba gantikan posisi gelas itu dengan pikiran lo.
Yap, pikiran lo.
Pikiran lo yang sempit. yang kecil. yang ga ada apa-apanya. bahkan mungkin sangat rapuh.
Dan sekarang gantikan kopi itu dengan pengalaman pahit lo.
Dengan impian lo gagal.
Dengan karier lo ga jelas.
Dengan cinta putus nyambung.
Dengan hidup ini yang ga ada indah-indahnya.
Madesu kali istilahnya.

Tapi coba kopinya lo taro di telaga, terus lo minum airnya.
Kerasa ga pahitnya ? Engga kan.

Intinya,
"Pahitnya kehidupan, adalah layaknya kopi pahit ini, tak lebih tak kurang.
Jumlah dan rasa pahitnya sama dan memang akan TETAP sama.
Tetapi kepahitan yg kita rasakan sangat TERGANTUNG WADAH yang kita miliki.
Kepahitan itu akan DIDASARKAN OLEH PERASAAN tempat kita meletakkannya.
Jadi saat kamu merasakan kepahitan dan kegagalan dalam hidup,
hanya ada satu yang kamu dapat lakukan.

Lapangkanlah dada menerima semuanya itu,
luaskanlah hati untuk menampung setiap kepahitan itu.

"Hati lo adalah wadah. Perasaan lo adalah tempatnya. Kalbu lo adalah tempat lo menampung segalanya.Jadi JANGAN jadikan hatimu SEPERTI GELAS,
BUATLAH laksana TELAGA yg mampu menampung setiap kepahitan itu,
dan merubahnya menjadi kesegaran dan kedamaian."



Jadi, kenapa istilah sabar itu lapang dada ? ya itu jawabannya. buatlah hati lo lapang, biar kalo disakiti orang, lo ga akan ngerasain. biar kalo lo di tusuk, masih ada bagian hati yang lain bisa ngobatin.


PS. Atas saran Hana apa Feny gitu, buat di post aja. Thankieeess :))
Dapet cerita ini dari Morning-nya BCA

No comments: