Layaknya universitas-universitas lainnya,
kampus gue juga punya beragam Unit Kegiatan Mahasiswa yang terbagi atas rumpun
Keagamaan, Olahraga dan Kesehatan, Kelimuan, Pendidikan, Seni dan Budaya serta
Media. Nah gue sendiri bergabung di dua unit yaitu rumpun Olahraga dan Kesehatan
serta Seni dan Budaya.
Untuk Seni dan Budaya, gue memilih
Keluarga Paduan Angklung. Motivasinya adalah salah satu unit yang tidak hanya
berisi penduduk lokal asli Jawa Barat dan angklung merupakan alat musik yang
tidak memerlukan skill hebat hahaha. Maafkan atas kedangkalan seni gue yang
miliki. Sementara untuk Olahraga dan Kesehatan, gue memilih Unit Renang dan
Polo Air. Motivasinya adalah selama gue kuliah, harus ada alasan untuk
berolahraga haha. Someday lah ya akan gue ceritakan unit yang menjadi keluarga
utama buat di Bandung ini. A lot to tell
specifically.
Seni dan Budaya.
Rumpun ini memiliki jumlah total unit
yang paling banyak. Siapa saja sih memang penghuninya ?
Jadi hampir setiap mahasiswa yang
berasal dari provinsi yang sama membentuk sebuah unit. Kebayangkan jika setiap
provinsi di Indonesia memiliki mahasiswa yang kuliah di kampus ini ? Berarti
bakal ada minimal 33 unit seni dan budaya. Nah keadaan aslinya saat ini 18 dari
total 26 unit seni dan budaya dimiliki oleh provinsi-provinsi tersebut. Mereka berkumpul
membentuk unit untuk berkumpul sesame perantau dari daerahnya. Loh jadi
unit-unit ini kerjanya ngumpul-ngumpul gitu aja ? Oh tentu saja tidak.
Disinilah letak hal menariknya.
Mereka memiliki visi yang lebih
besar, yaitu memperkenalkan kesenian dan kebudayaan dari daerah mereka semua
kepada penghuni kampus ini. Walaupun gue tidak termasuk kepada salah satunya,
pesan itu yang gue tangkap selama kuliah disini. Pardon me if gue sotoy, hahaha. Hampir setiap unit ini memiliki
acara besar yang selalu mereka selenggarakan tiap tahunnya. Entah itu pagelaran
kesenian, worksop menari sampai membatik, hingga festival makanan khas daerah.
Ini dia yang gue suka. Hahaha.
Hampir setiap festival makanan yang
diselenggarakan pasti gue datengin. Icip-icip citarasa nusantara versi tanpa
berkelana kemana-mana, cukup ke Lapangan Basket atau Lapangan Cinta yang selalu
jadi spot langganan.
Kalo festival makanan selalu gue
datengin karena bisa perut kenyang dan hati bahagia, beda dengan pagelaran seni.
Pagelaran seni yang gue pernah datengin masih dapat dihitung dengan jari. Dan hal
ini bukan tanpa sebab brader and sister.
1. Mayoritas pagelaran seni diadakan di
Teater Dago Tea House, yang notabene sulit dijangkau oleh gue yang hidup perkampusannya
mengandalkan si Ungu Cisitu-Tegalega dan di si Biru Caringin-Sadang Serang. Bagi
yang bingung itu makhluk apa, itu angkot bos. Maklum deh males bawa motor dan
gapunya pacar buat ditebengin (Lha curhat), dan
2. Biasanya diadain hari Sabtu/Minggu.
Hari dimana mandi pun tidak termasuk ke dalam jadwal apalagi pergi keluar kosan
untuk hal selain beli makan (Ketauan mager-nya kan).
Nah segala hal itu akan berusaha gue
minimalisir mulai saat ini, karena gue memiliki cita-cita baru yaitu mendatangi
semua acara pagelaran seni di ITB!
(Iya gue tau ini telat banget mimpi
disaat waktu gue dikampus ini tinggal hitungan bulan, bahkan minggu)
Ohya selain pagelaran seni dari unit
keprovinsian, rumpun seni budaya juga terdiri dari unit seperti kumpulan
pecinta music jazz, music orchestra, tari modern, teater, dan budaya Jepang.
Semakin menarik kan ?
Jadi gue berencana untuk menghabiskan
waktu-waktu kosong (atau waktu yang dipaksakan kosong) untuk menonton
kesenian-kesenian ini.
Beberapa yang pernah gue tonton:
1. Pre Event GPMB dari Marching Band Waditra Ganesha
2. Lenong Betawi dari Unit Kebudayaan
Betawi
3. Festival Paduan Angklung dari Keluarga Paduan Angklung
4. The Spirit Behind Jazz dari ITB Jazz
Rencana selanjutnya:
1. FORTE dari ITB Student Orchestra
2. Loedroek ITB
3. Belum ada. Nunggu posternya beredar aja.
Apa sih yang membuat gue begitu
antusiasnya ? Sebenernya gue tidak ingin menyesal karena tidak memanfaatkan
waktu berharga aja sebenernya. Kapan lagi gue menikmati acara-acara kesenian
secara mudah, dekat, dan murah seperti ini kalo gue kembali ke domisili awal
gue di Cibubur. Langka banget :(
Jadi, ayo nonton Pagelaran Seni!
No comments:
Post a Comment