12 Mar 2011

Tsunami


"Siapa disini yang sanak saudara nya pernah menjadi korban Tsunami ?" kata Pak-tombol-di-leher.

Serentak seisi kelas memicingkan mata mereka ke arah gue.

Skip. Ceritanya gue selesai bercerita panjang lebar di depan kelas. Lalu terjadilah percekapan ini.

"Jadi Shahnaz, gelombang tsunami itu sangat besar ya ?"

"Oh tentu Pak. "

"Berapa kilometer itu jangkauannya ? Sekilo ? Apa 2 kilo ?"

"Hah ? Jauh sekali lah Pak. Masjid Baiturrahman di tengah kota saja kena Pak. Sumatra Utara kan juga Pak. "

"Oooooh jadi Sumatra Utara juga kena."

"..............................Iya Pak. Kena................"

Gue jadi semakin yakin kalo dia engga punya TV dirumah -_-





************









Setiap hari setelah tanggal 26 Desember, gue selalu nonton TV. Berharap ada liputan tentang tsunami. Setiap ada liputannya, gue perhatikan baik-baik. Dan berharap ada Tante/Om/sepupu gue disorot. Tapi ternyata nihil. Om gue yang di Jakarta memutuskan untuk ke Aceh, mencari mereka.

Malam Tahun Baru 2005, kabar baik datang. Sepupu gue bersama keluarganya datang, disambut isak tangis. Kita semua kumpul di rumah Andung (nenek dalam bahasa aceh kayanya), menyambut keselamatan mereka. Tetangga satu RT yang penasaran cerita ttg tsunami, semuanya dateng. Rumah penuh sesak kayak lagi arisan.

Sepupu gue memulai ceritanya. Dia bisa selamat setelah digendong seorang cowok. Beruntung ya dia. Sepupu gue cewek, ya beruntung dong hahaha. Dia bareng adek & ibu nya bertahan berjam-jam gelantungan di tower air (bahasa kerennya sih toren air) melawan arus air. Dia terpisah sama kakak dan ayahnya. Kakak nya waktu itu lagi main dirumah temen nya. Ayahnya lagi di kantor, kerja. Atas berkat Allah Yang Maha Kuasa mereka dipertemukan di tempat semacam asrama haji. Hebat ya, Allah.

Hampir semua keluarga Om (Ayah sepupu gue), tidak ditemukan. Ibunya, Adiknya, Keponakannya, semuanya tidak ada.

Sepupu gue tinggal di Jakarta selama 1,5 tahun sebelum akhirnya dia balik lagi tinggal di Aceh.










Nostalgia, engga selamanya mengasikkan, ya.

No comments: